Penurunan BBM Mampu Menekan Laju Inflasi

Oke News, Madiun, Senin 7 Januari 2019- Tingginya laju inflasi di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), nampaknya dipicu karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, jika ada penurunan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, maka akan mampu menekan laju inflasi pada bulan Januari 2019.

“Kenaikan BBM ternyata memiliki bobot berat terhadap perhitungan inflasi di Kota Madiun. Bahkan, ada isu BBM akan naik saja, itu sudah mampu menggerek angka inflasi,” kata Kepala BPS Kota Madiun, Firman Bastian, Senin (7/1/2019).

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah tidak bisa berbuat banyak, lanjut Firman, jika produk barang dan jasa yang ditetapkan oleh pemerintah seperti BBM dan Tarif  Dasar Listrik (TDL) mengalami kenaikan. Akan tetapi, masing-masing daerah dapat melakukan upaya untuk menjaga stabilitas harga agar komoditas lain tidak ikut mengalami kenaikan.

“BBM naik akan menimbulkan multiplayer effect terhadap sejumlah komoditi lain, terutama yang didatangkan dari luar kota. Sementara jika BBM turun, maka saya harap komoditas juga ikut turun agar laju inflasi dapat ditekan,” tandasnya.

PT Pertamina telah menurunkan harga BBM non subsidi pada Sabtu (5/1/2019).  Penyesuaian harga tersebut berlaku untuk BBM jenis pertalite, pertamax, pertamax turbo, Dexlite dan Dex. Pertalite turun Rp150 per liter dari Rp7.800 menjadi Rp7.600. Pertamax turun Rp200 dari Rp10.400 menjadi Rp10.200 per liter.

Selanjutnya Pertamax Turbo turun Rp250 per liter dari Rp12.250 menjadi Rp12.000. Dexlite turun Rp200 dari Rp10.500 menjadi Rp10.300 per liter  serta  Dex turun Rp100 per liter dari Rp 11.850 menjadi Rp11.750. Menurunnya harga BBM non subsidi seiring dengan penurunan harga rata-rata minyak mentah dunia. (MN)

Komentar