oleh

Prihatin, Siswa di Kepulauan Sumenep Belajar di Bawah Atap Sekolah Bocor

Oke News, Sumenep 18 November 2022-Memprihatinkan nasib siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sabuntan 3 Pulau Sapangkur, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pasalnya mereka terpaksa belajar di bawah atap sekolah yang bocor. Saat hujan turun siswa kerap kali basah kuyub.

Meski kondisi sekolah bocor, siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sabuntan 3 tampak antusias belajar. Padahal seluruh ruangan kelas telah basah oleh air hujan yang mengalir dari atap bolong yang terbuat dari seng tersebut.

Muhammad Rido, salah satu guru di SDN Sabuntan menyebut kondisi atap yang terbuat dari seng itu sudah terjadi bertahun-tahun. Siswa bahkan kerap basah kuyup saat hujan. Meski demikian, belum ada pihak terkait untuk memperbaikinya.

“Saya merasa tersentuh melihat kondisi sekolah yang rusak bertahun-tahun, bahkan dua atapnya (ruang kelas) bocor semua, parah kalau hujan,” kata Rido, Jumat (18/11/2022).

Rido menambahkan meski dua ruang kelasnya bocor, namun siswa dan guru tak bisa memindahkan proses belajar mengajar. Ini karena keterbatasan tempat. Bahkan selama ini ada satu ruang kelas yang digabung untuk dua kelas.

Sekolah yang terletak di Desa Sabuntan itu sendiri saat ini mempunyai tak lebih dari 40 siswa. Hal ini karena memang sekolah tersebut di pulau terpencil dengan jumlah penduduk sedikit. SDN Sabuntan juga merupakan satu-satunya sekolah yang ada.

“siswanya keseluruhan kurang lebih 38 kelas 1 sampai kelas 6, ruang kelasnya ada 5 sama ruang guru,” terang Rido

Kepala bidang pendidikan dasar (Kabid Dikdas) Disdik Sumenep Ardiansyah SDN 3 Sabutan tak bisa direhabilitasi karena jumlah siswanya di bawah 60 orang. Ironisnya, ia menyebut bahwa hal itu adalah potret sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Padahal SDN 3 Sabuntan adalah satu-satunya sekolah yang ada di Pulau Sepangkur.

“SDN Sabuntan 3 ini salah satu sekolah yang bisa memotret keseluruhan prasarana pendidikan dasar kita itu tidak layak kondisinya,” kata Ardiansyah, Jumat (18/11/2022

Ardiansyah mengungkapkan kondisi SDN 3 Sabuntan sebenarnya sudah dilaporkan pihak sekolah ke Dinas Pendidikan melalui data pokok Pendidikan (Dapodik). Namun karena jumlah siswanya di bawah 60 siswa, sehingga tidak bisa masuk dalam DAK Kementerian pendidikan untuk pembangunan rehabilitasi.

“Sebelumnya sudah ada laporan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sayangnya memang dana alokasi khusus (DAK) dari kementerian pendidikan itu hanya untuk sekolah yang siswanya lebih 60 anak, jadi tidak tercover dalam DAK maka harapan kami semoga APBAD mampu mengcover,” terangnya.

Saat ini, jumlah siswa SDN 3 Sabuntan Pulau Sepangkur kecil, Kecamatan Sapeken Sumenep sekitar 38 anak dari kelas 1 hingga 6. Sedangkan tenaga guru sebanyak 9 orang terdiri 2 ASN, 3 PPK dan 4 PPT.

Ruang kelas SDN 3 Sabuntan terdiri 5 ruang yaitu 1 ruang guru dan 4 ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Namun 2 kelas kondisinya atapnya rusak berat sehingga saat hujan nyaris tidak bisa dipakai.(sai)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.