Program KKN INSTIKA Posko 68 Berusaha Membangun Desa Semaan Lebih Mandiri 

OKE NEWS808 Dilihat

Oke News, Sumenep 06 Agustus 2022-Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) yang merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 68 melaksanakan salah satu program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berbentuk Pelatihan dan Demonstrasi Pembuatan Keripik Kelapa serta Gula Kelapa. Kegiatan yang bertajuk ‘Menciptakan Produk Unggulan Desa, Mewujudkan SDM Luar Biasa’ ini diletakkan di teras rumah Kepala Desa Semaan Dasuk pada hari Sabtu (06/08) pagi. Peserta yang hadir adalah  ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan beberapa pengusaha yang ada di Desa. “Targetnya ialah bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat, menambah lapangan pekerjaan dan mengangkat citra Desa Semaan ke tingkat regional”, ungkap Moh. Mahmudi selaku ketua posko soal tujuan pelaksanaan kegiatan ini. 

Lebih lanjut, kegiatan ini didasari oleh hasil analisis peserta KKN yang sebelum terjun ke desa. “Bahwa di Desa Semaan Buah Kelapa sangat melimpah namun terbilang harganya lumanyan murah”, lanjut pemuda asal Pasongsongan tersebut. Acara diawali dengan sambutan oleh ketua posko dan berlanjut pada praktek mengiris, menggoreng dan mengemas camilan yang berbahan dasar Buah Kelapa itu. Bu Asih sebagai instruktur sekaligus pemilik usaha jajanan terkenal di Sumenep datang bersama Muhammad Zairi selaku Founder Great Women Community (GWC) menyampaikan kepada peserta bahwa memulai sebuah usaha tentu tidaklah mudah namun harus ada yang i’tikad kuat dan niat yang bulat. 

Secara terpisah, Kepala Desa Semaan Eko Budi Kurniawan, S. Kep. Ns yang juga hadir menerangkan, “Ada dua kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini yaitu Pelatihan Pembuatan Keripik Kelapa ini dan kegiatan Posyandu yang disokong juga oleh peserta KKN dari STKIP PGRI Sumenep. Sama-sama baik dan patut diapresiasi.” Tidak cukup hanya sampai di sini, peserta KKN akan terus menggiring BUMDes dan ibu-ibu PKK tersebut hingga produk ini dikenal secara luas dan mampu bersaing dengan produk lokal Sumenep lainnya. 

Salah satu pengusaha ayam petelor yang hadir pada kegiatan ini sangat senang karena bisa mendapatkan pengetahuan baru. “Sudah sangat lama saya merisaukan masalah Buah Kelapa ini. Yang muda hanya diambil airnya dan yang tua hanya dijual cuma-cuma. Dengan adanya ini, saya bersyukur dan karena bisa merasakan gurihnya keripik kelapa,” ucap Bapak Sunarto dengan sangat antusias. Setelah mereka semua selesai menyantap makan siang bersama, para peserta pulang dengan membawa bingkisan berupa Keripik kelapa hasil buatan mereka sendiri. 

Komentar