Kericuhan Di Perumahan Darmo Hill: Dirut PT Dharma Bhakti Adijaya Tantang Duel Warga

Oke News, Surabaya, Selasa 21 Mei 2024-  Kericuhan mewarnai perumahan elite Darmo Hill di Kelurahan Dukuh Pakis, Surabaya, ketika Direktur Utama (Dirut) PT. Dharma Bhakti Adijaya, Prasetyo Kartika, mengajak duel warga dan tenaga keamanan perumahan.

Insiden terjadi pada Senin (20/5/2024) pagi saat warga memasang portal elektronik di fasilitas umum (fasum) pintu masuk perumahan. Keributan semakin memanas ketika Prasetyo, selaku developer, beradu argumen dengan Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Josiah Michael, yang hadir atas undangan warga untuk meresmikan portal tersebut.

Prasetyo, yang terlihat sangat emosi, beberapa kali menunjuk jari tangannya ke depan wajah Josiah sambil berteriak keras. Aksi yang dianggap arogan ini terjadi, ketika warga perumahan Darmo Hill mulai memasang portal elektronik beberapa meter di belakang gapura atau pos keamanan perumahan.

Keadaan semakin tegang saat terjadi hampir adu fisik antara tenaga keamanan dari developer dan tenaga keamanan yang dipekerjakan oleh warga. Dalam situasi memanas itu, Prasetyo mendobrak mesin portal elektronik yang sedang dipasang oleh warga.

“Kalian jangan mengganggu usaha orang, kalau usaha kalian direcoki apa mau? Hentikan pemasangan portal, apa kalian punya izin? Jangan diteruskan,” ujar Prasetyo saat berdebat dengan kuasa hukum warga, Tito, S.H.

Kuasa hukum warga, Tito, S.H., menegaskan bahwa fasum, fasos (fasilitas sosial), dan PSU (prasarana, sarana, utilitas umum) sudah diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Pengembang atau developer sudah tidak berhak menghentikan pemasangan portal di tanah milik Pemkot yang dipakai warga. Jika keberatan, silahkan protes ke Pemkot,” kata Tito, Selasa (21/5/2024).

Adu mulut tidak hanya terjadi antara Prasetyo dan Tito. Prasetyo juga terlibat perdebatan sengit dengan Anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Josiah Michael. Kehadiran Josiah di lokasi adalah untuk meresmikan portal elektronik atas undangan warga, yang menjadi alasan tambahan bagi Prasetyo untuk mengekspresikan ketidaksetujuannya dengan pemasangan portal tersebut.

“Kita sudah menang Kasasi MA, tidak ada hak warga memasang portal, tidak mau bayar iuran tapi memakai fasilitas, sekarang membuat keributan mengganggu warga, ini warga yang mana?. Saya juga warga,” tegas Prasetyo dengan nada tinggi sambil menunjuk jari di wajah Anggota DPRD Kota Surabaya itu.

Komentar