OKENEWS.ID, SUMENEP – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur. Menetapkan seorang mahasiswa atas dugaan tindak pelecehan seksual. (12/5/2025).
Berawal Jumat malam, sekitar 22.00. (23/8/2024) sebut saja (bunga) mahasiswi (korban) diajak bertemu oleh (Bambam) nama samaran tersangka. di Taman Tajamara dengan dalih membahas rekrutmen organisasi kemahasiswaan.
Dikarenakan (bambam) sebagai senior bunga, sehingga (bungga) tidak bisa menolak dengan ajakannya. Dari tajamara Bambam memaksa untuk ikut kekostsanya. di Jalan Jokotole, Desa Babalan, Kecamatan Batuan, Sumenep.
Maka saat dikost (Bambam) beraksi, dikamarkostnya bunga duduk di bawah sedangkan sementara (bambam) duduk di atas kasur. Tak lama kemudian, mendekatinya dan langsung bersandar di bahu kiri (bunga). Bunga langsung menegur dan akhirnya langsung pindah.
“saat hendak pulang. Pintu kos tiba-tiba dikunci. Dia (tersangka), ikut keluar kos dan mengunci pintu kosnya, kemudian langsung memegang bahu saya dan langsung mencium kening saya satu kali. Setelah itu, saya langsung mendorong tubuh dia dan bergegas pulang,” ujar Bunga (korban).
Akibat perbuatan seniornya yang kurang terpuji tersebut, (Bunga) mengalami trauma mendalam dan dihantui rasa takut kejadian serupa akan terulang kembali. Sehingga akhirnya memberanikan diri melaporkan peristiwa traumatis ituke Unit PPA Satreskrim Polres Sumenep pada tanggal 11 Desember 2024.
Kuasa Hukum Korban Herman Wahyudi S.H. membenarkan penetapan tersebut, pihaknya mengatakan, kami sudah mendapatkan SP2HP Ke-3 dari Polres Sumenep
“berharap, pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku” katanya.
Sementara, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Wiarti. Membenarkan penetapan tersangka terkait kasus pelecehan seksual.
“Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya. saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya.
(*).
Comment