Okenews, Jakarta, Selas 20 Februari 2024- Meroketnya harga beras di pasaran, akibat dari gencarnya Bantuan Sosial (Bansos) beras dari Pemerintah kepada masyarakat. Sehingga, beras premium mengalami kelangkaan dan harganya juga otomatis naik.
Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, tingginya harga beras pada saat ini, karena antara permintaan dengan ketersediaan beras tidak seimbang.
” Sejak tahun 2023 Indonesia mengalami penurunan produksi di sentra-sentra produksi sampai 2,05 persen,” katanya, Selasa (20/2/2024).
Bayu juga menyebutkan, penurunan produksi beras disebabkan efek kemarau ekstrem, akibat fenomena iklim El Nino.
“BPS telah mengatakan memang produksi kita turun, sehingga supply dan demandnya tidak seimbang,” tandasnya.
Ia menambahkan, lonjakan harga gabah di tingkat petani juga menjadi penyebab naiknya harga beras. Bahkan, sudah meroket ke atas HPP yang ditetapkan sejak Maret 2023 lalu.
“Akibatnya, lonjakan harga beras di konsumen naik, per 12 Februari 2024 di Indramayu harga gabah Rp7.350 per kg. Sementara, beras premiumnya sudah mencapai Rp15.475 per kg,” tukasnya.
Seperti, di wilayah Karawang harga gabah mencapai Rp 7.350/kg, sedangkan beras premium mencapai Rp 14.333 per kilogram.
“Wilayah Banyumas harga gabah mencapai Rp8.500 dan harga beras premium Rp15.000 per kg, Sragen harga gabah Rp8.100. Dan harga beras premiumnya mencapai Rp14.200 per kg,” pungkasnya. (Ade)
Komentar