OKENEWS.ID, JAKARTA – Para guru madrasah yang tergabung dalam Persatuan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) akan ikut serta dalam Seruan Aksi Nasional pada Kamis, 30 Oktober, dengan titik kumpul di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta. Aksi ini rencananya akan berlangsung secara damai dan akan diikuti oleh ribuan guru madrasah dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua PW-PGMNI Jawa Timur, Muhammad Ali Muhsin, menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian dan perjuangan guru madrasah dalam mengawal kebijakan pemerintah agar lebih berpihak kepada nasib guru madrasah, khususnya di sekolah swasta.
“Ya, aksi ini akan digelar dalam rangka mengawal kepentingan-kepentingan guru madrasah di Indonesia, karena masih banyak kebijakan pemerintah yang belum pro terhadap kepentingan guru madrasah itu. Makanya kami dari ORPROF (Organisasi Profesi), khususnya PGMNI, akan menggelar aksi demonstrasi secara damai di berbagai titik seperti Istana Presiden, Kemenkeu, dan Kemenag RI,” ujar Muhsin. Sabtu, 18/10/2025.
Lebih lanjut, Muhsin berharap agar aksi ini dapat menjadi momentum bagi para pemangku kebijakan untuk mendengarkan aspirasi para guru madrasah yang selama ini belum terakomodasi secara optimal.
“Harapannya tentunya bagaimana para stakeholder ataupun pemangku kebijakan bisa mendengar keluh kesah dan harapan guru madrasah di Indonesia, sehingga nantinya lahir kebijakan-kebijakan yang berpihak pada guru madrasah,” tambahnya.
Dalam seruan aksi tersebut, massa aksi membawa tiga tuntutan utama, yaitu:
1. Pengangkatan P3K bagi guru inpassing madrasah swasta dengan skala prioritas.
2. Pengakuan masa kerja inpassing dan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang masih tertunggak.
3. Penerbitan SK Inpassing baru setiap tahun tanpa diskriminasi.
Aksi ini diharapkan berjalan damai dan menjadi sarana komunikasi antara pemerintah dengan para guru madrasah untuk memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi tenaga pendidik di lingkungan madrasah di seluruh Indonesia. (*).







Comment