Oke News, Sumenep 17 Februari 2023-Program Universal Healt Coverge (UHC) yang sudah dilaunching Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Rupaya telah dirasakan oleh masyarakat Sumenep, Jawa Timur. Pasalnya telah membantu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Salah satunya yang merasa terbantu dengan program itu yakni Abd. Basit warga Desa Batuputih Daya Kecamatan Batuputih. Ia mengaku program UHC sangat membantu masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan gratis. Baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
Bahkan, Basit panggilan akrabnya, telah merasakan sendiri segala kemudahan berkat hadirnya UHC. Awal Februari kemarin dia membawa keponakannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar untuk menjalani rawat inap.
Keponakan Basit itu menggunakan BPJS PBI atau masyarakat terbiasa menyebut BPJS KIS. Hanya saja tanpa diketahui BPJS keponakannya itu sudah terblokir.
Setelah mengetahui hal itu, Basit mengaku sedikit khawatir. Maklum kondisi ekonomi keluarga dari keponakannya itu tidak memungkinkan jika masuk melalui jalur umum.
Di tengah kekhawatirannya itu, Basit mencoba mencari solusi dengan cara berkonsultasi ke PusPa RS. Akhirnya setibanya di sana, dengan cepat menemukan solusi tanpa harus bolak balik mengurus BPJS keponakannya yang terblokir itu.
“Alhamdulillah, saya disarankan ikut program UHC,” ucapnya ketika dihubungi melalui telepon genggamnya beberapa hari lalu.
Setelah itu, alumni Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa itu memberitahukan kepada keluarga kalau tak perlu mengurus BPJS yang terblokir itu.
“Betapa bahagianya pihak keluarga, bayangkan mereka yang sudah pusing mikirin penyakit anaknya, ditambah ada problem dengan jaminan kesehatannya tiba-tiba ada jalan keluar yang tidak butuh waktu lama, luar biasan kan,” tutur Basit.
Bahkan dari saking cepatnya menemukan solusi berkat UHC itu, sepulangnya dari RSUD Moh. Anwar Basit dinilai oleh tetangganya memiliki kedekatan khusus dengan pihak Rumah Sakit.
“Saya dianggap punya orang dalam, sehingga mereka bilang kalau ada urusan dengan rumah sakit harus melalui saya, itu dari saking mudahnya menyelesaikan administrasi,” imbuhnya dengan nada sumringah.
Tidak mau melakukan klaim sepihak atas kemudahan yang diperoleh dari UHC itu, akhirnya Basit menjelaskan kepada tetangganya tersebut kalau kemudahan itu didapatkan bukan karena kedekatan melainkan karena ada program UHC.
“UHC sudah bagus, sangat membantu, tinggal sosialisasi kepada masyarakat terus ditingkatkan,” pintanya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Sahyani warga Desa Banuaju Timur Kecamatan Batang-Batang. Ibu dengan satu anak itu datang ke RSUD Moh. Anwar untuk periksa mata.
Segala persyaratan telah disiapkan, mulai dari KK, KTP, BPJS, dan surat rujukan dari Puskesmas sebagai persyaratan rawat jalan. Tapi nahas juga, BPJS miliknya terblokir.
Berkat adanya UHC, dia tetap bisa periksa ke poli mata tanpa direpotkan mengurus BPJS nya yang terblokir itu.
“Karena semua syarat memang sudah dibawa, saya tidak perlu repot bolak balik ngurus BPJS yang tidak bisa digunakan itu, petugas hanya bilang sudah diikutkan UHC,” ungkapnya.
Sejatinya inovasi program untuk memberikan kemudahan atas problem dari sistem sebelumnya. Bukan sekedar pembaharuan nama dan bentuknya, tetapi lebih pada manfaatnya.
Seperti halnya program universal healt coverge (UHC) yang sudah dilaunching Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Inovasi ini telah terbukti banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat Sumenep untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.*
Komentar