Oke News, Sumemep-Setiap liburan pesantren, Santri dituntut untuk menggunakan seluruh waktunya dalam segala hal yang positif. Tidak sedikit pesantren di Madura yang mewadahi Santri agar dapat memaksimalkan liburan mereka pada sesuatu yang berguna saja. Tentu ini demi menjaga akhlaq kesantrian yang telah ditanamkan.
Upaya untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan santri Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, Guluk-guluk, Sumenep, Jawa Timur. Salah satunya ialah dengan mengadakan kegiatan Santunan Anak Yatim kepada anak yatim yang berdomisili di Desa Lebeng Timur Pasongsongan Sumenep, Sabtu (8/4). Para santri yang mengatasnamakan organisasi Ikatan Santri Pantai Utara (Iksaputra) tersebut menggalakkan dana semenjak hari pertama liburan.
Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa, KH. Moh. Shalahuddin A. Warits, M. Hum., telah merekomendasikan kegiatan-kegiatan santri yang diajukan ketika santri masih di pondok, yaitu kegiatan dari masing-masing organisasi daerah. Meskipun Beliau tidak mewajibkan untuk mengadakan kegiatan saat liburan di tingkat organisasi daerah pesantren ini.
Abd. Warits selaku Koordinator Daerah Pengurus Simpul Alumni sangat mengapresiasi kegiatan ini, “Dalam mendorong santri agar mempunyai kegiatan yang ‘sehat’ ketika berlibur, maka dibutuhkan niat dan semangat yang bulat. Nah, istiqomah yang tetap dipertahankan santri dari tahun ke tahun inilah membuat santri yang lain tertarik untuk juga ikut”, ungkapnya.
Senada dengan apa yang menjadi spirit organisasi, santri pun terus meningkatkan kedisiplinan dalam berlibur, “Tidak hanya berlibur, tidak cuma mempunyai kegiatan yang positif, namun juga harus menyentuh sisi kemanusian masyarakat. Maka kami menginiasi Santunan Anak Yatim setiap tahunnya”, ungkap Moh. Faiqul Khoir selaku Ketua Iksaputra. Seperti juga diketahui kegiatan ini sudah berlangsung dari setiap Kecamatan Pantai Utara, yang kali ini diletakkan di Kecamatan Pasongsongan.
Tepat pada pukul 09:30 WIB santri mulai berkeliling ke pelosok desa membawa bingkisan berupa sembako, alat tulis dan sejumlah uang. Pada kesempatan itu pula Kepala Dusun turut berpatisipasi mengantar Santri langsung ke rumah anak yatim. Terhitung ada 15 anak yatim yang menerima bingkisan. Salah satu anak yang ditemui terlihat ceria menerimanya, “Alhamdulillah kak, saya sangat senang sekali atas pemberian ini. Semoga (santunan) ini dibalas pahala oleh Allah. Amin, ” terang salah satu anak yatim itu.
Di kesempatan berbeda, Abpaisol, Kepala Desa Lebeng Timur sangat senang bila kegiatan ini diletakkan di desa ini. “Santri yang bisa berbaur dengan masyarakat dengan mudah akan cepat menemukan tempat di sana. Maka dengan banyaknya kegiatan seperti ini di level akar rumput semacam ini membuat masyarakat merasakan betul dampak dari keberadaan pesantren atau paling tidak mereka sedikit terbantu dengan liburan santri”, ungkap beliau, yang juga merupakan lulusan Annuqayah.
Santunan anak yatim ini selesai pada sekitar pukul 12:00 WIB. Akses jalan yang lumayan sulit untuk dilalui menyebabkan lamanya pelaksanaan. Namun tidak sedikitpun mengurangi semangat mareka untuk sampai ke rumah-rumah anak yatim. Tidak lepas pula dari berbagai kebiasaan yang telah diterapkan di pesantren, mereka juga mengkampanyekan anti plastik. Oleh karena itu, terlihat mereka membungkus bingkisan itu dengan tas yang tidak sekali pakai. “Dalam segala hal kami sangat tekankan, termasuk untuk tetap menjaga almamater pesantren dan tidak terkecuali untuk tidak membuat sampah,” ujar Ketua Iksaputra yang berasal dari Ambunten.
Perlu diketahui, organisasi Iksaputra memiliki 4 kegiatan sosial yang sudah terlaksana selama liburan Ramadhan 1444 H. yakni Khatmil Al-Qur’an, Santunan Anak Yatim, Bakti Sosial dan Eco Green. Tidak cukup sampai di situ selesai Santunan tersebut pada pukul 14:00 WIB dilanjutkan dengan menyemarakkan Nuzulul Qur’an dengan khatmil qur’an yang terletak di salah satu kediaman santri.
Komentar