OKENEWS.ID, SUMENEP – Kondisi bangunan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Miftahul Ulum di Desa Lebbeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, kini sangat memprihatinkan. Sejumlah ruang kelas tampak rapuh, dengan atap yang mengelupas, dinding retak hingga berlubang, serta lantai yang rusak parah.
Kondisi tersebut membuat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung dengan penuh risiko. Para guru dan siswa harus berhati-hati setiap kali melaksanakan pembelajaran di dalam kelas yang nyaris roboh.
“Kami sangat berharap ada perhatian dari Kementerian Agama. Anak-anak berhak mendapat ruang belajar yang layak,” tutur Fikri, salah satu guru di sekolah tersebut.
Hingga kini, belum terlihat adanya bantuan atau upaya perbaikan dari pemerintah daerah, termasuk dari pihak Kemenag Sumenep. Sebagian bangunan bahkan hanya ditambal seadanya oleh warga dan wali murid agar ruang kelas tidak roboh dan masih bisa digunakan sementara waktu.
“Kami hanya ingin anak-anak belajar dengan aman. Gedung ini sudah tidak layak. Kami khawatir ada yang celaka,” ungkap salah satu wali murid dengan nada cemas.
Warga Desa Lebbeng Barat mendesak agar pemerintah segera melakukan renovasi total terhadap bangunan LPI Miftahul Ulum. Mereka menilai, kondisi sekolah yang rusak parah ini bukan hanya menghambat proses belajar, tetapi juga membahayakan keselamatan siswa dan guru.
“Kami sudah berusaha memperbaiki sebisanya, tapi kemampuan masyarakat terbatas. Kami meminta Kemenag segera turun tangan dan memperhatikan nasib lembaga ini,” kata salah seorang tokoh desa setempat.
Masyarakat berharap, perhatian pemerintah terhadap fasilitas pendidikan di daerah terpencil seperti Lebbeng Barat tidak hanya berupa janji, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata agar anak-anak di pelosok tetap bisa belajar dengan aman dan nyaman. (Faiz).







Comment