OKE NEWS, SUMENEP-Calon wakil presiden dari pasangan nomor urut tiga, Mahfud MD mengungkapkan betapa masyarakat Indonesia belum terlepas dari jeratan dan kungkungan kemiskinan. Menurut Mahfud, koruptor dan lemahnya penegakan hukum merupakan salah satu penyebabnya.
Hal tersebut dinyatakan oleh cawapres pendamping Ganjar Pranowo di hadapan ribuan santri dalam gelaran Shalawatan untuk Pemilu Damai dan Solidaritas Palestina di Pondok Pesantren Annuqayah, Sabtu (18/11/2023).
“Sekarang ini banyak orang miskin, banyak yang tidak kebagian dari kekayaan negara kita ini, karena banyak koruptornya. Banyak orang menderita di negeri kita ini karena penegakan hukumnya lemah,” kata Mahfud.
Mulanya, Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008 – 2013 ini meminta agar semua generasi bangsa, termasuk para santri, tidak membiasakan diri untuk saling berebut kekuasaan, jabatan dan pangkat.
“Bangun negara ini dengan damai, apalagi tradisi pesantren kita suka damai. Ndak usah rebutan. Negara ini kaya raya, saudara semua akan kebagian, asal semua berlaku jujur,” jelasnya.
Diketahui, Mahfud MD merupakan salah satu tokoh yang menyayangkan putusan Mahkamah Konstitusi yang menetapkan keputusan batas usia minimal capres cawapres. Menurutnya, MK bukan seyogianya melakukan hal tersebut, karena MK berfungsi sebagai negative legislator.
Sedangkan untuk keputusan positive legislator, wewenangnya berada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Komentar