Miliki Kandungan Oksigen Terbaik Kedua di Dunia, Bupati Fauzi Minta Warga Jaga Kelestarian Alam dan Kualitas Pulau Gili Iyang

OKE NEWS396 Dilihat

OKE NEWS, SUMENEP-Pulau Giliyang, sebuah pulau di timur Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memiliki keistimewaan karena kandungan oksigennya menjadi yang tertinggi kedua di dunia. Sehingga Bupati Sumenep, Achmad Fauzi ajak warga sekitar jaga kelestarian alam dan kualitas pulau tersebut.

Daya tarik ini membuat Pulau Giliyang dinobatkan sebagai satu-satunya destinasi wisata kesehatan di Indonesia. Setiap akhir pekan, banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Giliyang untuk berolahraga seperti bersepeda keliling pulau.

“Karena kita harus menjaga kelestarian alam termasuk kualitas udara di Pulau Giliyang. Pemerintah daerah terus menggandeng komunitas gowes untuk datang kesini. Ya seperti hari ini, ada 500 pesepeda dari berbagai wilayah Indonesia yang datang untuk menikmati keasrian Pulau Giliyang. Harapannya, kampanye lestari ini dilakukan bersama-sama termasuk warga,” terang Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Minggu (30/7/2023).

Saat ini pekerjaan rumah pemerintah daerah adalah mengajak warga Pulau Giliyang untuk mengurangi moda transportasi berbahan bakar minyak. Sebab makin bertambahnya motor di Pulau Giliyang dapat menjadi polusi dan mengurangi tingkat kualitas oksigen yang ada.

“Benar memang kami terus membujuk warga untuk memiilih sarana transportasi yang lebih ramah lingkungan. Sepeda angin misalnya, atau motor listrik. Karena ini juga untuk menjaga eksistensi wisata kesehatan ini. Jadi biar terus terjaga,” imbuh Achmad Fauzi.

Sesuai data yang dimiliki Pemkab Sumenep, kualitas oksigen yang tinggi di Pulau Giliyang juga berdampak pada usia hidup warga sekitar.

“Banyak yang berusia ratusan tahun disini. Ada yang 125 tahun, bahkan 135 tahun,” imbuh Bupati Fauzi.

Tingginya kandungan oksigen di Pulau Giliyang itu diketahui saat Tim LAPAN melakukan penenilitan, ternyata diketahui bahwa kandungan oksigen di Pulau ini di atas normal, yaitu dengan konsentrasi oksigen sebesar 20,9 persen dengan LEL (Level Explosif Limit) 0,5 persen.*

Komentar