OKE NEWS, PAMEKASAN-Nasib pendidikan yang memprihatinkan di sejumlah lembaga pendidikan di tanah air masih saja berlangsung hingga saat ini. Di samping sekolahnya kurang layak, gurunya hanya digaji Rp100 ribu rupiah per bulannya.
Ibarat sudah jatuh masih tertimpa tangga, kondisi inilah yang dialami di sekolah swasta Madrasah Diniyah (MD) Muballighin 1, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kebupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Di mana bangunan madrasah ini, terlihat kumuh, dinding gedung sudah mulai mengelupas, sehingga dikhawatirkan sewaktu-waktu bakal ambruk. Bahkan di setiap ruangan ada yang tidak beratap. Meski terlihat sangat membahayakan, para siswa tetap semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
Tidak hanya itu, Madrasah ini juga tidak mempunyai MCK dan Kantor. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi para gurunya hanya digaji Rp100 ribu rupiahsetiap bulan.
Kepala Madin Muballighin 1 menuturkan,
sudah berulang kali merenovasi bangunan madrasah tersebut. Namun, tetap saja cepat rusak. Meski sempat mendapatkan bantuan Operasional Sekolah (Bos), namun dana tersebut tidak mencukupi.
“Saat ini, jumlah siswa kurang lebih 100 orang, sementara guru-gurunya 7 orang, yang hanya digaji Rp100 ribu per bulan,”tuturnya.
Menurut Mohedi, sejak 10 tahun yang lalu, Madrasah yang dipimpin ini, tidak memiliki MCK sehingga terpaksa para siswa harus harus numpang ke rumah warga sekitar, apabila buang air, “Sementara para guru jika melakukan rapat, harus di luar sekolah karena juga tidak memiliki ruang kantor,”keluhnya.
Ia berharap agar ada bantuan dari pemerintah setempat untuk bisa membangun MCK dan perbaikan bangunan sekolah tersebut, “Sehingga keselamatan siswa saat mengikuti kegiatan belajar bisa terjamin dan nyaman,”tandasnya.
Komentar