Tingginya Angka Kemiskinan, Dapat Perhatian Serius Komisi I DPRD Sumenep

Oke News, Sumenep, 05 Februari 2023- Tingginya angka kemiskinan di Kota Keris, mendapat perhatian serius Komisi I DPRD Kabupaten Sumenep, Jawa Timu. Pasalnya masalah kemiskinan berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di paling ujung timur Pulau Madura ini.

Para wakil rakyat itu meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, serius menyikapi masalah kemiskinan yang terus meningkat. Sebab, tingginya angka kemiskinan ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumenep, Darul Hasyim Fath mengatakan, selama lima tahun terakhir, angka penduduk miskin di Kabupaten Sumenep memang masih terbilang cukup tinggi. Meski sempat ada penurunan, namun tidak terlalu signifikan dan pada tahun berikutnya terjadi kenaikan kembali.

“Persoalan kemiskinan ini jangan dianggap sederhana. Perlu adanya upaya dari pemerintah untuk menekan agar angka kemiskinan bisa teratasi,” kata Darul Hasyim Fath, Minggu (5/2).

Menurut Darul, fluktuasi angka kemiskinan memiliki kohesi dengan kompleksitas persoalan dalam kehidupan warga. Dengan demikian, Pemerintah Daerah harus melakukan proteksi jika terjadi sebuah keluarga yang diterpa kemiskinan. “Apa penyebab dari terjadinya kemiskinan itu ditingkat keluarga, itu yang harus dicari,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, hal itu tentu saja tidak cukup sebagai upaya Pemerintah Daerah untuk mengentaskan kemiskinan di Sumenep. Pemerintah juga perlu melakukan langkah nyata lainnya guna memastikan masyarakat Sumenep bisa segera bisa keluar dari garis kemiskinan.

“Salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah perlu mendorong meningkatkan kualitas pendidikan, dukungan atas pertumbuhan ekonomi mikro hingga industri kecil di pedesaan,” paparnya.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, sejak tahun 2018 hingga 2022 angka kemiskinan di Sumenep terus mengalami peningkatan. Meski ada penurunan pada tahun 2019 dan 2022, persentase penduduk miskin hanya berkurang sekian persen, sangat kecil dari angka di tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, jumlah penduduk miskin di Sumenep mencapai 218,60 ribu jiwa atau 20,16 persen dari total jumlah penduduk. Jumlah tersebut menurun di tahun 2019 menjadi 211,88 ribu jiwa atau 19,48 persen.

Namun pada tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Sumenep kembali naik menjadi 220,23 ribu jiwa atau 20,18 persen. Kemudian pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin Sumenep terus naik hingga menjadi 224,73 ribu jiwa atau 20,51 persen.
Terakhir, pada 16 Desember 2022, jumlah penduduk miskin Sumenep turun menjadi 206,20 ribu jiwa atau 18,76 persen dari total jumlah penduduk. Jumlah itu menurun 18,53 ribu jiwa atau 1,75 persen dibandingkan kondisi penduduk miskin di bulan Maret 2021.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Ach Fauzi mengatakan, tahun ini pemerintah daerah mencanangkan empat program untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Empat program tersebut yakni penguatan sumberdaya manusia (SDM), ekonomi, digitalisasi dan kesehatan.

Dengan program prioritas tersebut, masyarakat Sumenep dipastikan dapat keluar dari garis kemiskinan. “Tahun ini kami mencanangkan empat program prioritas. Dengan empat program itu, pemerintah daerah akan memaksimalkan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati singkat*

Komentar