Oke News, Sumenep, Jumat 01 April 2022-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno tertarik mengembangkan pariwisata halal di Madura, yang arahnya ke pariwisata religi dan kesehatan. Hal ini guna membangkitkan ekonomi masyarakat pasca pandami serta menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk kesejahteraan masyarakat madura pada khususnya.
Hal ini disampaikan Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja di Pondok Pesantren Al-min Prenduan Sumenep, Jawa Timur, Jumat (01/04/2022).
Kedatangan Menteri pariwisata ini mendapat sambutan hangat dari Pengasuh Ponpes Al-Amin Prenduan Kh. Ahmad Fauzi Tijdani serta Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan dialog bersama para tokoh ulama semadura di aula putri Ponpes Al-Amin.
Pada kesempatan itu berlangsung secara dialogis dengan sejumlah tokoh ulama se-Madura yang hadir, membahas terkait pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Madura. Di mana dari masukan para ulama madura terdapat tiga poin penting yang menjadi fokus pengembangan wisata di madura yang diistilahkan dengan “wisata islami, indonesiawi,dan madurani”,
sehingga Sandiaga Uno tertarik untuk mengembangkan wisata halal yang arahnya ke wisata religi dan kesehatan, karena wisata ini dinilai sangat relevan dengan kultur lokal madura, apalagi di sumenep terdapat wisata kesehatan terbaik di dunia.
“Karena kalau dilihat, pariwisata halal yang paling berpotensi ya di madura ini, karena pasarnya sudah ada,”katanya.
Untuk itu kata dia, masukan dari para Ulama Madura akan dirancang sebagai tatanan ekonomi baru, untuk membangkitkan ekonomi pasca pandemi dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa menghadirkan program-program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang saat ini tengah kesulitan lapangan pekerjaan dan peningkatan kebutuhan bahan pokok,”paparnya.
Disinggung mengenai perhatian khusus pada wisata kesehatan Gili Iyang, menurut Sandiaga, akses mobilitas dan konektivitas perlu perlu ditingkatkan, termasuk menghidupkan penerbangan, disiapkan penginapan baik yang dikelola, “Intinya masyarakat juga dapat ikut merasakan seperti yang di mandalika,”katanya.
Jadi kata Sandi, kalau wisata halal di madura terealisasi sangat berpotensi besar, pasalnya setiap tahun warga Indonesia ada sekitar 2 juta orang yang berwisata religi ke luar negeri, “untuk itu dengan adanya wisata halal di madura maka wisatawan yang ke luar negeri nantinya bisa diarahkanke madura.”tuturnya.
Apalagi lanjut dia, pemerintah saat ini tengah melakukan relaksasi, mobilitas pergerakan tidak lagi memerlukan antigen. Dengan terus menggenjot vaksinasi ketiga, serta meningkatkan disiplin protokol kesehatan,”kalau penanganan covid 19 semakin ditingkatkan, tidak menutup kemungkinan pariwisata kembali bangkit dan akan lebih optimal,”harapnya. (Sai)