Di Bombardir Berita Miring oleh Media, Aktivis Ini Minta BTN Tidak Tiru Jejak BNI!

Oke News, Sumenep, Jumat 13 September 2024- Berita miring tentang Bank Tabungan Negara (BTN) oleh beberapa media di Kabupaten Sumenep dalam beberapa hari terakhir ini, memantik reaksi Majelis Parlemen Jalanan (MPJ), Kurniadi, SH.

Pemberitaan mengenai BTN oleh media, diyakini Kurniadi sebagai trik kecil media-media tersebut untuk memperoleh penghasilan dari Bank BTN itu sendiri.

Dikatakan Kurniadi, pihaknya secara kebetulan mengamati perilaku beberapa media yang satu sama lain diyakini berkolaborasi dan secara bersama-sama mengkhususkan pemberitaannya dengan membidik lembaga perbankan.

Hal itu dikatakan Kurniadi dengan merujuk pada rekam jejak perilaku media-media ini, yaitu menyerang atau setidak-tidaknya membangun opini negatif terhadap lembaga-lembaga bisnis, terutama lembaga perbankan.

Dikatakan Kurniadi, trik media-media ini untuk memperoleh uang memang cukup efektif lantaran lembaga perbankan memang rentan dengan pemberitaan, sehingga lembaga perbankan akan lebih memilih memberi mereka sejumlah uang daripada berkutat dengan pertarungan opini.

“Bank itu rentan dengan pemberitaan, ya. Karena merupakan perusahaan jasa yang berdimensi publik. Mulai dari nasabah hingga pemegang saham,” Terang Kurniadi kepada wartawan melalui pesan teks whatsApp (13/09).

Kurniadi menuturkan, gerakan penyerangan serupa pernah terjadi pada Bank Negara Indonesia (BNI), bahkan dengan isu yang lebih bombastis daripada BTN, akan tetapi serangan para media tersebut berakhir dengan baik setelah diberi hadiah yang cukup. Entah dengan uang cuma-cuma, atau dengan modus iklan.

Kendati demikian, Kurniadi berharap BTN tidak meniru jejak BNI, melunakkan para media penyerang dengan menggunakan uang, baik dengan modus iklan ataupun kerokhiman.

Praktisi hukum yang populer dengan julukan Raja Hantu ini mengatakan, penyelesaian ala BNI tidak edukatif karena keberadaan oknum-oknum yang berkedok jurnalistik ini akan semakin merajalela yang pada akhirnya akan meresahkan masyarakat.

Disinggung mengenai media apa saja yang diduganya melakukan praktek ini, Kurniadi menyamarkannya dengan inisial, masing-masing berinisial SI, KN, MP, MPs, dan DM.

Lebih lanjut Kurniadi mengatakan pihaknya sangat mendukung BTN untuk mengambil jalan hukum terhadap media-media tersebut karena akan memberi efek jera. (Fandy/Red)

Komentar