OKENEWS.ID, SUMENEP – Akibat kemarau basah sejumlah petani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. merasa resah.
Moh. Sholeh (31) Warga Desa Bukabu, Ambunten, Sumenep. Mengalami kegagalan tanam hingga 4 kali, pihaknya memastikan akan mengalami kerugian, karena selain lahan menyewa sementara bibit tembakau mahal.
“Untuk lahan tanam tembakau itu, saya menyewa mas, kalau tidak dipaksa akan mengalami kerugian besar, ini memaksakan agar tidak begitu besar kerugiannya” katanya, sambil menunjukkan bibit tembakau yang baru ditanam. Rabu, (2/7/2025).
Hal yang sama dirasakan Kamilah (40), warga desa Kandangan barat, Bluto Sumenep. Mengalami gagal tanam hingga 3 kali, diakibatkan curah hujan yang tidak menentu sehingga membuat bibit tembakau mati.
“saya sudah tiga kali tanam tembakau, semoga dengan memaksakan tanam kembali akan membuahkan hasil besar pada saat panen” ujarnya.
Sementara, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Trunojoyo Sumenep, Madura, Radibyo Trihastyo mengungkapkan jika hujan diprediksi masih terjadi.
“Hujan bisa dimungkinkan masih terjadi. Karena pengaruh pusaran angin yang terjadi di wilayah sekitar Maluku dan Sulawesi yang membentuk awan dan berdampak ke Madura,” kata Radibyo.
(Faiz)
Comment