Oke News, Pamekasan 26 November 2022-Sebuah kisah pilu di tengah gencarnya pembangunan di negeri ini. Pasalnya, masih ada warga yang hidup yang jauh dari kata tidak layak.
Salah satunya seperti yang dialami seorang nenek bernama Deslani (60) warga Desa Tobungan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Ia memilih hidup seorang diri di tengah sawah di bawah gubuk reyot yang jauh dari pemukiman warga.
Kondisi tempat tinggal nenek Deslani burukuran sekitar 2×2 meter, tepatnya di tengah sawah. Lokasinya lumayan jauh dari permukiman warga. Untuk bisa sampai ke rumah nenek ini harus melewati pematang sawah, jalanannya sempit dan licin.
Sementara untuk makan setiap harinya ia hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah dan bahan-bahan di perkebunan sekitar kemudian ia masak dengan alat seadanya.
Deslani mengaku mempunyai 3 putra, namun ia tidak mau menyebutkan alasan memilih hidup sendiri daripada hidup bersama keluarganya. Dia hanya ingin memiliki rumah yang layak untuk ditempati, agar bisa berlindung baik dari hujan maupun binatang buas di malam hari,”Mander-mander bik pangeran gule epasehatta, dikkel gule odieh kadibik dikinto,”tuturnya sambil teteskan air mata, (24/11/2022).
Ia tetap bersikukuh tinggal di gubuk reyot itu, meski dibujuk untuk tinggal bersama keluarganya,”Enten gule tak makaamma tetap dikinto,”ucapnya.
Kepala Dusun Tobungan Galis, M. Hafidi, munuturkan bahwa sudah satu tahun lebih nenek Deslani tinggal di gubuk tersebut. Pihak desa sudah berupaya untuk memberikan bantuan seadanya, “Nenek
Deslani ini sudah masuk sebagai penerima bantuan pangan non tunai (BPNT),”tandasnya.(sai)
Komentar