oleh

KJS Matangkan Konsep “Pelangi di Sumenep” dengan Malang Flower Carnival

Oke News, Malang, 17 Desember 2022-Dalam rangka memantapkan konsep pelaksanaan gelaran “Pelangi di Sumenep 2023”, Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) menggelar studi banding dengan pelaksana Malang Flower Carnival (MFC), di Cafe R Cafe Qita, Jetak Ngasri, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Sabtu (17/12/2022) pagi.

Study banding ini sebagai upaya KJS mematangkan konsep dan pelaksanaan event “Pelangi di Sumenep 2023”. Tujuannya agar ke depan event budaya di Kabupaten Sumenep bisa dikenal secara nasional maupun internasional.

Diketahui, KJS menjadi komunitas penggagas event carnival budaya yang tahun 2022 lalu sukses menggelar “Festival Busana Etnik dan Festival Kuliner Etnik.” Event itu mampu menarik pemberitaan media nasional.

Agus Nandar, Founder Malang Flower Carnival (MFC) menyampaikan jika gelaran carnival di wilayah manapun dangat bagus jika berbasis potensi daerah.

”Di Sumenep kan ada musik Tong-Tong. Itu memukau, tidak dimiliki daerah lain. Ada batik dan ukiran juga. Semua ini bisa jadi nilai plus untuk menyedot animo masyarakat,” kata Agus.

Dosen Fashion Universitas Negeri Malang (UNM) ini juga berkisah suka duka membangun Malang Flower Carnival (MFC).

“Alhamdulillah MFC masuk 10 event terbaik nasional. Ini berkat keseriusan dan kegigihan, akhirnya dikenal Indonesia. Bayangkan coba, dulu kami harus mengganti uang 750 ribu rupiah ke setiap rumah di Jalan Ijen. Sebagai dampak kerusakan taman dan rumput yang diinjak penonton,” sambung pria kelahiran Sumenep ini.

Agus mengaku siap mendampingi KJS untuk mengenalkan kebudayaan Sumenep melalui event carnival. Selain itu event carnival memang membutuhkan keseriusan dan salah satu aspeknya sudah dimiliki KJS yang notabennya pelaku media nasional baik televisi, online hingga cetak.

“Sudah bagus namanya Pelangi di Sumenep. Tapi, akan lebih memukau kalau di konsep lebih luas memasukkan Madura,” pungkas Agus Nandar.

Sementara Ahmad Sa’ie, Ketua KJS berharap study banding ini akan meningkatkan kualitas pelaksanaan Pelangi di Sumenep di tahun-tahun mendatang.

“Memang kami harus belajar ke kota Malang, karena carnival yang digelar Sumenep dan Malang ada kesamaan. Jadi dengan belajar, akan menjadi gambaran cara membuat even yang lebih bagus dan menarik,” kata Sa’ie yang juga sebagai Jurnalis TVRI Jawa Timur.

Dalam diskusi ringan yang dimoderatori Jurnalis Kompas TV Nur Khalis, digelar sharing pelaksanaan even carnival di berbagai daerah.

Veros Afif, staf tenaga ahli bidang pariwisata Bupati Sumenep bidang pariwisata menyampaikan jika usulan memadukan musik tong-tong dan busana carnival akan dipertimbangkan.

“Kalau Bupati memang mendukung even budaya yang dapat mengenalkan Sumenep ke masyarakat luas. Insyaallah nanti akan duduk bersama membahas lebih detil pelaksanaan “Pelangi di Sumenep” tahun 2023,” terang Veros yang juga Jurnalis TV One.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.