KoOKENEWS.ID, SURABAYA – Dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting dan memperkuat ketahanan pangan daerah, PT Jatim Grha Utama (JGU), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, meluncurkan inisiatif pengembangan beras fortifikasi melalui kolaborasi strategis dengan Nutrition International (NI). Surabaya. Rabu, (21/5/2025)
Beras fortifikasi yang dikembangkan mengandung 1% kernel beras fortifikan, sesuai dengan SNI 9314:2024 dan standar World Food Program, yang diperkaya dengan 6 vitamin penting (A, B1, B3, B6, B9, B12) serta 2 mineral utama (zat besi dan zinc). Produk ini dirancang untuk mendukung asupan gizi keluarga Indonesia, mencegah anemia, serta menjaga kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak.
Direktur Utama PT JGU, Mirza Muttaqien, menyatakan bahwa inovasi ini sejalan dengan komitmen JGU dalam menghadirkan pangan fungsional berbasis lokal.
“Kami ingin masyarakat tetap mengonsumsi beras seperti biasa, namun dengan nilai gizi yang lebih tinggi. Kolaborasi ini adalah langkah nyata untuk menjadikan beras fortifikasi sebagai produk unggulan Jawa Timur,” ungkapnya.
JGU akan mengintegrasikan proses hulu ke hilir, mulai dari penyerapan gabah petani, penggilingan di unit milik JGU, hingga pencampuran kernel fortifikan secara teknis. Inisiatif ini memperkuat peran JGU dalam mendukung program prioritas nasional, khususnya penurunan prevalensi stunting yang pada 2024 tercatat sebesar 19,8% secara nasional (BKKBN/Kemenko PMK).
Kunjungan tim Nutrition International Indonesia pada 14 Mei 2025 dipimpin oleh Ardhiani Dyah Priamsari, selaku National Program Officer for Food Fortification, bersama dua anggota tim lainnya.
Melalui pengembangan beras fortifikasi ini, PT JGU bertekad untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun sistem pangan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan di Jawa Timur.
(nad/Adi).
Comment